Di banyak negara, peraturan bekerja dari rumah mulai dihapuskan seiring dengan membaiknya pandemi.Saat tim perusahaan kembali ke kantor, beberapa pertanyaan menjadi lebih mendesak:

Bagaimana cara kita menggunakan kembali kantor?

Apakah lingkungan kerja saat ini masih sesuai?

Apa lagi yang ditawarkan kantor sekarang?

Menanggapi perubahan ini, seseorang mengusulkan gagasan “Kantor Klub” yang terinspirasi oleh klub catur, klub sepak bola, dan tim debat: Kantor adalah “rumah” bagi sekelompok orang yang memiliki kesamaan istilah, cara bekerja sama, dan ide. dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama.Orang-orang mengadakan acara dan pertemuan di sini, dan meninggalkan kenangan mendalam serta pengalaman tak terlupakan.

Dalam lingkungan “hidup pada saat ini”, setidaknya 40 persen karyawan di setiap perusahaan sedang mempertimbangkan untuk berganti pekerjaan.Munculnya Club Office adalah untuk mengubah situasi ini dan mendorong karyawan untuk menemukan rasa pencapaian dan kepemilikan di Kantor.Ketika mereka menemui kesulitan yang harus diatasi atau membutuhkan kerja sama untuk menyelesaikan masalah, mereka akan datang ke Club Office.

Tata letak konseptual dasar dari “Kantor Klub” dibagi menjadi tiga area: area publik inti yang terbuka untuk semua anggota, pengunjung atau mitra eksternal, mendorong orang untuk terlibat dalam interaksi dadakan dan kolaborasi informal untuk mendapatkan inspirasi dan vitalitas;Area semi terbuka yang dapat digunakan untuk pertemuan yang telah direncanakan sebelumnya di mana orang-orang berkolaborasi secara mendalam, mengadakan seminar dan menyelenggarakan pelatihan;Area pribadi tempat Anda dapat fokus pada pekerjaan jauh dari gangguan, mirip dengan kantor di rumah.

Club Office bertujuan untuk memberikan rasa memiliki kepada masyarakat terhadap perusahaan dan mengutamakan “networking” dan “kolaborasi”.Ini adalah klub yang lebih memberontak, tetapi juga klub penelitian.Para desainer berharap ini akan mengatasi tujuh tantangan di tempat kerja: kesehatan, kesejahteraan, produktivitas, inklusi, kepemimpinan, penentuan nasib sendiri, dan kreativitas.